Arsip

Archive for Oktober, 2010

Cerita Dosen Istimewa

Bismillahirrohmanirrohim

Teknologi Pengecoran merupakan salah satu mata kuliah semester lima di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Mata kuliah ini saya rasa cukup unik karena diajarkan oleh dosen yang sangat kocak. Di setiap pertemuannya dengan mahasiswa selalu ada tawa dari ruang kelas MT 106, tempat beliau mengajar. Biasanya beliau mengajar sambil melawak dengan menggunakan orang madura sebagai korbannya, misal saja seperti ini :

Pak Dosen      : Kamu tau patung dr. angka di plasa BAAK gak?

Mahasiswa 1 : Tau pak

Pak Dosen      : Ada yang tau mengapa bentuk badannya tidak utuh alias bolong separuh di belakang ?

Mahasiswa 2 : Karena emang desainnya seperti itu Pak

Pak Dosen      : Bukan, kenapa badannya bolong separuh ?  karena separuh badannya dicolong sama orang madura untuk dijual

Mahasiswa non Madura : Ahahahaha (tertawa terbahak-bahak)

Saya                  : Aladala … (dengan wajah yang plonga-plongo dengan sedikit senyuman)

Kebetulan sekali di ruang kelas tersebut hanya saya yang berasal dari madura, sehingga tak pelak semua mata teman-teman memandang ke arah saya dengan tertawa terbahak-bahak. Tidak masalah, bagi saya karena hanyalah sebatas guyonan. Nasib..nasib jadi orang madura, namun saya tetap bangga menjadi orang madura meskipun ada titisan darah jawa. n_n

Bukan hanya kocak, dosen saya yang satu ini sangat piawai dalam menguji mahasiswa di setiap mata kuliah yang diajarkannya. Tidak lebih dari satu menit, beliau mampu menilai sebuah lembar ujian mahasiswanya. Hanya dengan gambar, beliau bisa mengetahui mahasiswanya paham, setengah paham, atau hanya sebatas nyontek. Pernah suatu hari saya bersama ketiga teman dites secara lisan oleh beliau. Pertanyaan-pertanyaan dari beliau kami jawab dengan panjang lebar. Tiba-tiba di tengah-tengah kami menjelaskan, beliau tiba-tiba memotong ucapan kami, “jawaban tidak boleh melebihi dari empat kata, jika melebihi empat kata, apapun jawabannya tetap saya salahkan”  Toeng..Toeng.. sebenarnya simple hanya empat kata namun kami harus berpikir keras apa saja empat kata itu di saat beliau memberikan pertanyaan yang sama secara bergantian dengan jawaban yang tidak boleh sama. Hal itu bisa dijadikan parameter seberapa paham kami mengenai mata kuliah yang beliau ajarkan. Meski kami berusaha menjawab, jawaban kami semuanya tetap salah, tidak ada satupun yang benar. Oleh karena itu, Beliau lalu menjelaskan secara privat kepada kami sehingga kami baru mengerti banyak materi kuliah sejak itu. Kami tetap bersyukur bisa mendapat pelajaran dari beliau. Alhamdulillah. (amr)

Kategori:Lucu